MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Mahasiswa TEKINFORDIA Universitas Majalengka menggelar pemutaran perdana film animasi legenda Buah Maja, di ruang 303 Gedung Fakultas Teknik Sabtu (02/05/2020)
Animasi Film yang didasari komik karya Cep Dolfo ini dibuat oleh mahasiswa teknik informatika Dendi Santana dan Hari Syahmutahar. Sementara untuk dubbing film melibatkan empat tokoh yakni Gilang Kasnadi, Salman Al-Farisi, Cintia dan E Sofiya.
Pada film ini menampilkan empat tokoh yaitu Pupuhu (Gilang Kasnadi), Hasan(Salman Alparisi), Nisa (Cintia) dan Nyi Rambut Kasih (E.Sofiya). Penggarapan film animasi dengan melibatkan 14 orang ini ini menghabiskan waktu 20 bulan
Ketua Prodi Teknik Informatika Universitas Majalengka Ade Bastian mengatakan film animasi legena buah maja ini menceritakan tentang buah maja yang konon mampu menyembuhkan berbagai penyakit
“Ya Pembuatan animasi ini tidak sembarangan, kami mempersiapkan mulai dari pemerataan naskah, dan alur cerita yang dikarang oleh cep Dolfo, serta audisi pengisi suara untuk tokoh yang ada pada cerita tersebut,” kata Bastian.
Semula Pemutaran film ini akan diputar bersamaan dengan momentum Hari Jadi Kabupaten Majalengka. Namun karena kondisi saat ini pandemic corona, film animasi ini ditayangkan pada Sabtu (2/5/2020) di Kampus Unma
Namun demikian, Bastian masih berharap kedepan pemutaran bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka untuk sarana dan teknis penditribusian sebagai bahan ajar edukatif.
“Kami harap pemerintah setempat menghargai para kru yang sudah berproses selama setahun tujuh bulan, untuk mendapatkan kesempatan diputar pada Hari Jadi Majalengka nanti,” harapnya
Pada pemutaran perdana film animasi legenda buah maja ini dihadiri oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kabupaten Majalengka Yusmanto. Dia mengapresiasi film kreasi animasi mahasiswa ini.
“Ini menarik di dalam film ini menggabungkan unsur legenda dengan unsur pendidikan, terlihat jelas tolong menolong nya walaupun beda keyakinan antara Hasan yang muslim dan Nyi Rambut Kasih Berkeyakinan Hindu” terang Yusmanto.